Careerpreneurship VS Entrepreneurship, Apa Bedanya?
Halo, ID People!
Hayo, siapa disini yang masih bingung sama perbedaan dari careerpreneur dan entrepreneur?
Mungkin ada yang belum memutuskan, ya, nanti kira-kira mau pilih yang
mana? Jadi karyawan atau memulai bisnis sendiri? hmmm… mungkin juga masih ada yang gak kepikiran sama sekali tentang itu karena masih sibuk kuliah.
Tapi, tenang aja, ID People! Indonesia Career Center dalam artikel Insight kali ini akan bahas tentang careerpreneurship dan entrepreneurship dan hal-hal yang
berkaitan dengan keduanya. So, make sure
you read the whole article, yaaa...
So, apa itu careerpreneurship dan entrepreneurship,
apa saja kelebihan dan kekurangannya, dan apa contohnya? Yuk, kita bahas satu persatu.
Careerpreneurship merupakan orientasi karir yang pada
dasarnya ingin dibangun oleh seseorang dengan menjadi bagian dari sebuah
perusahaan yang sudah berdiri (established).
Seorang careerpreneur disebut juga
sebagai karyawan dan pada umumnya akan bekerja sesuai kontrak yang berlaku dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak (karyawan tersebut dan company tempat ia bekerja). Seseorang
yang memilih careerpreneurship sebagai
orientasi profesinya akan memiliki goals
untuk dapat meningkatkan jenjang karir dengan kesempatan kenaikan jabatan.
Kinerja yang dinilai baik atau sangat baik oleh atasan akan memungkinkan
seorang karyawan tersebut diberikan kenaikan jabatan.
Jenjang
karir ini hingga saat ini masih banyak menjadi pilihan orang-orang, terutama
para fresh graduate. Biasanya, para
mahasiswa yang sudah punya career plan
akan memilih untuk menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Tidak hanya mahasiswa
akhir yang akan lulus, bahkan mahasiswa yang sudah bekerja pun mayoritas akan
memilih untuk tetap melanjutkan jenjang karirnya dengan target untuk menjadi
karyawan tetap, contoh sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Swasta.
Hal ini dikarenakan menjadi karyawan memiliki resiko rendah untuk gagal. Pada
dasarnya, sebuah company sudah
memiliki goals yang ingin dituju, dan
para karyawan yang bekerja di dalamnya harus menyatukan visi dan mencapai
tujuan perusahaan tersebut sesuai bidang kerjanya masing-masing. Selain itu,
pendapatan yang didapatkan adalah pasti di setiap bulan sesuai dengan kontrak
perjanjian kerja. Namun, bekerja untuk sebuah perusahaan tentu saja akan terikat
dengannya, sehingga harus memiliki manajemen waktu yang baik karena akan
menemukan banyak deadline dan jam
kerja yang tidak bebas.
Sebelum
memulai jenjang karir ini, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan, lho, ID People. Seperti mengidentifikasi
keilmuan bidang yang kamu kuasai dan ingin kamu tekuni untuk melanjutkan karir,
menelusuri hard skill dan soft skill mu karena hal ini akan sangat
diperlukan untuk bekerja dalam company.
Selain itu juga perluas networking
untuk mendapatkan banyak informasi dan kesempatan bekerja. Aplikasikan juga
ilmu yang kamu miliki melalui magang ataupun part time working. Hal ini akan menunjang self-branding kamu, juga CV dan portofolio. By the way, kalau kamu penasaran apa saja tips and tricks tentang personal
branding, CV dan portofolio, jangan lupa cek artikel di website ICC, ya!
Disana ada banyak tips and tricks
serta insight tentang persiapan
karir, lho.
Nah, selain hal-hal di atas, careerpreneurship juga memiliki
tantangannya sendiri, antara lain adalah kemajuan teknologi, dalam hal ini
berhubungan dengan Artificial
Intelligence (AI), dimana tenaga manusia sudah mulai digantikan dengan AI
dan banyak perusahaan menerapkan ini untuk memotong pengeluaran gaji
pegawainya. Apalagi saat ini, dunia telah memasuki era Society 5.0 dimana teknologi bukan lagi menjadi sebuah kemajuan
saja, namun telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Karenanya, persaingan
secara global terjadi sangat ketat dan semua perusahaan berlomba-lomba untuk
tidak tertinggal. Oleh sebab itu, manusia perlu beradaptasi dan terus
meningkatkan skill supaya tidak
tergerus oleh kemajuan teknologi yang ada.
Sedangkan,
entrepreneurship adalah kebalikan
dari careerpreneurship. Seorang entrepreneur akan memiliki goals untuk menciptakan sendiri lapangan
pekerjaan untuk dirinya dan orang lain. Pada umumnya, seorang entrepreneur atau pengusaha memiliki
pendapatan yang tidak pasti dan tidak terikat dengan kontrak kerja, dapat
menciptakan deadline-nya sendiri
dengan bebas dan bekerja setiap waktu untuk bisnisnya. Resiko yang menghadang
cukup besar karena harus terus mengikuti tren masyarakat. Seorang entrepreneur harus memiliki mindset yang optimis sukses dan kreatif
untuk memajukan bisnisnya. Tidak hanya time
management, seorang entrepreneur juga
harus menguasai risk management untuk
menghadapi tantangan dalam bisnisnya. Berbeda dengan careerpreneurship yang lebih
menekankan pada teamwork, seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan leadership, karena ia adalah pemimpin
dalam bisnis yang ia bangun dan kelola.
Sebelum
memilih menekuni karir sebagai entrepreneur,
kamu harus banyak melakukan analisis, seperti analisis peluang sesuai minat dan
kebutuhan masyarakat, apa saja yang diperlukan dan diinginkan masyarakat untuk
disediakan di market. Perlu juga
untuk mempelajari ilmu bisnis, apa yang perlu dilakukan apabila terjadi
kegagalan (crashing), harus selalu upgrade kemampuan yang dimiliki, bisa
melakukan perencanaan, analisis target pasar, networking yang luas, organizing
skill, marketing skill, dan scale up
skill.
Sama
seperti careerpreneurship, bidang
karir entrepreneurship juga memiliki
tantangannya sendiri, seperti persaingan global, adanya digitalisasi pasar yang
dinamis sehingga harus selalu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, serta batasan
legislasi (keresmian secara hukum).
Nah, itu tadi adalah penjelasan tentang
jenjang karir yang bisa kamu pilih untuk masa depanmu. Semoga artikel ini
membantumu dalam menemukan passion
dan kemampuanmu untuk memulai career plan
terbaik versimu, ya, ID People!
Untuk tips and tricks serta artikel insight lainnya, jangan lupa cek selalu
di website Indonesia Career Center di id-career.center dan pantengin terus sosial media ICC di Instagram id_careercenter, yaa!